PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
* Pendahuluan
Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam 
kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam 
masyarakat bisnis atau internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi 
harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus
 mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari 
masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada
 tetap dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
Akuntansi
 Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, 
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi 
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan 
bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu 
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di 
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Didalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara lain:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering 
sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, 
hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
Alasan-alasan perusahaan Go Internasional :
1. Theory of comparative advantage
2. Imperfect market theory
3. Product cycle theory
4. Transfer technology and Strategic Alliance
Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi :
1. Skill dan kompetensi yang dimiliki
2.
 Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir 
dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa 
memandang bisnis sebagai suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas 
produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan untuk memproduksi dan 
mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan global
3. Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan
 Akuntansi Internasional sudah seyogyanya diiringi oleh kemampuan 
individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan
 akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara. 
Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional 
harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang 
bertransaksi.
* Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
Selain itu ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu :
1. Sumber pendanaan
Di
 Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus 
atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), 
dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan 
dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana 
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas 
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia
 barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum 
(kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok 
lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi 
digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. 
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa 
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di
 kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar 
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka 
untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan 
pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan 
prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi
 menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan 
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan 
perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor
 ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu 
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7. Tingkat Pendidikan
Standard
 praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika 
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek 
derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang 
berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Didalam dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1.
 Profesionalisme versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan 
perimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan 
profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang 
telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas preferensi 
terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam 
bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3.   Konservatisme versus optimisme.
4.
  Kerahasiaan versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan 
pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu 
dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi terhadap 
public.
* Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1. Sumber pendanaan
2. Sistem hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat perkembangan ekonomi
7. Tingkat pendidikan
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
a)
      Individualisme vs kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap 
suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan
 yang tersusun ketat dan saling tergantung.
b)      Large vs Small 
Powr Distance (Jarak kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan 
pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam 
suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
c)    
  Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) 
adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan 
suatu masa depan yang tidak pasti.
d)     Maskulinitas vs feminimitas
 adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta 
pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan 
perhatian.
Choi et. al (1998; 36)  menjelaskan sejumlah faktor 
lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap 
pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi 
standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan 
cocok dalam negara-negara yang menganut  code law.  Sebaliknya, 
pembentukan kebijakan akuntansi yang non  legalistis oleh 
organisasi-organisasi professional  yang berkecimpung dalam sektor 
swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum 
umum (common law).  Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal 
lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah 
pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi
 Jerman,  ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian 
pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam
 untuk  mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem
 politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena 
sistem politik tersebut “mengimpor”  dan “mengekspor” standar-standar 
dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang 
ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara 
persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan 
Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. 
Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, 
akuntansi di Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan
 publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan 
prinsip-prinsip pelaporan  dan pengungkapan akuntansi keuangan  yang 
berbeda dengan perusahaan-perusahaan  yang kepemilikannya didominasi 
oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi
  atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan
  Sunshine accounting   standards of wide open disclosure,  sedangkan 
ketidakhadiran partisipasi public dalam kepemilikan saham perusahaan di 
Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke 
saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di 
Jerman  juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA 
membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan 
tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih
 kecil.
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi
 yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai 
dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, 
termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang 
beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan 
teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil 
yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional 
juga membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi 
perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut
 memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan 
dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, 
sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga  
perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang 
relatif ringkas. Orang Italia masih sangat  berorientasi pada pajak, 
bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi 
sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi
 atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan
 sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat 
apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak 
dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada 
gunanya.
7. Tingkat Campur  Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi 
mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi 
tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus 
dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini 
juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. 
Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi 
standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon 
dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam
 beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk 
aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu.  Di AS, SEC 
menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi 
perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula,
 kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, 
namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa 
akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang 
berkepentingan.
10. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih 
mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang 
berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat 
ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin 
masih kecil. Sehingga akuntansi  akrual yang canggih tidak  berguna dan 
yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi
 perekonomian yang stabil  mendorong peningkatan persaingan 
memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola 
akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya 
sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas
 akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau 
negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. 
Adaptasi faktorfaktor akuntansi  dari Inggris merupakan pengaruh 
lingkungan yang signifikan dalam akuntansi  dunia sampai akhir PD II.  
Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber 
dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu 
sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses 
kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam 
daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Seperti halnya dunia 
bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan 
informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh 
berbagai faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada
 dua belas faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. 
Faktor-faktor tersebut adalah sifat kepemilikan perusahaan, aktivitas 
usaha, sumber pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan, eksistensi 
dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem 
politik, iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, 
tingkat inflasi, sistem perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi.
Lebih
 rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor 
tersebut di atas dengan sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut.
1.   Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan
 akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih 
besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik 
dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.
2. Aktivitas usaha
Sistem
 akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis 
yang berbeda dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda 
dengan perusahaan multinasional.
3. Sumber pendanaan
Kebutuhan 
akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih 
besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber 
pendanaan dari para pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada 
perusahaan dengan sumber pendanaan dari perbankan atau dari dana 
keluarga.
4. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan 
Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar penentuan 
utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat
 dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan 
aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan 
terpisah dengan laporan keuangan untuk pemegang saham.
5. Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi
 akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system 
akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara 
yang masih menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.
6. Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan
 dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang 
sedang berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan
 dan riset akuntansi yang bermutu.
7. Sistem politik
Sistem 
politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem
 akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik 
di negara tersebut, seperti halnya pilihan atas perencanaan terpusat 
(central planning) atau swastanisasi (private enterprises).
8. Iklim sosial
Iklim
 sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak 
pekerja dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang 
berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem 
sosial tersebut.
9. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Perubahan
 struktur perekonomian dari agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi 
lain dari sistem akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya 
depresiasi mesin. Industri jasa juga memunculkan pertimbangan atas 
pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek, goodwill dan sumber daya 
manusia.
10. Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa 
negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk 
menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan 
historical cost.
11. Sistem perundang-undangan
Di negara-negara 
seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan 
akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan 
Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan common law.
12. Aturan-aturan akuntansi
Standar
 dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak 
sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam 
menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di 
negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam 
aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat. 
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan 
adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala 
internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. 
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah (1) sistem hukum, (2) pemilik 
dana, (3) pengaruh system perpajakan, dan (4) kemantapan profesi 
akuntan. (5) inflasi, (6) teori akuntansi dan (7) accidents of history .
* Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Selanjutnya
 Choi et.al (1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara structural 
pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi 
porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan
 yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan 
akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki system 
ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola 
mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi 
seragam.
Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu 
saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan 
mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi 
dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada
 kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan 
perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan 
kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari 
kepntingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan 
nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat timbal balik. Ada tiga 
pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
1.         Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
2.
         Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik 
melalui koordinasi erat     aktivitas-aktivitasnya dengan 
kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam            lingkungannya.
3.
         Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi 
perusahaan bisnis saling    berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi
 keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara 
formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung 
beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, 
dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini 
merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi
 yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
 mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan 
sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis 
dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan 
demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang 
mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat 
berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini 
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan
 aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi
 yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi 
jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja 
bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada 
pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya 
secara mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan 
dengan pola ini menyangkut :
1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep
 akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro 
ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara 
konstan jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai 
riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi 
jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa 
akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang 
disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin 
dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi 
tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya 
menjadi suatu disiplin yang independen.
*
Negara Yang Dominan Dalam Perkembangan Praktek Akuntansi
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
(1) Prancis
(2) Jepang
(3) Amerika Serikat
Dalam
 perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan 
ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan 
akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada 
IFRS yang ada.
* Pengetahuan Dasar Klasifikasi Akuntansi
Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
(1) Pendekatan Deductive
Yaitu
 mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu 
dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola
 perkembangan yang diajukan.
(2) Pendekatan Inductive
Praktek 
akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan 
diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang 
ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: Dengan pertimbangan dan secara empiris.
* Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan
 pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk 
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.
2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.
3) Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan
 pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang 
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba 
dan kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
4) Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada
 pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat 
untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah 
negara Perancis.
Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode. Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.
1)
 Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik 
berorientasi terhadap ”penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan 
penuh serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi 
hukum umum sering disebut sebagai ”Anglo Saxon”. Akuntansi ini berawal 
di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, 
Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2)
 Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik 
berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah 
kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi 
hukum kode sering disebut ”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di 
negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia 
dan Amerika.
* Perbedaan Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum di Negara yang Dominan
Perbedaan
 penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak 
permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap 
pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
(1) Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
(2)
 Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap 
(properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan 
seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
(3)
 Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan 
(penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda 
berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
* Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan Terhadap Hukum
Isu
 penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagau 
dasar penyajian. Sehingga negara-negara yang belum melakukan penyajian 
wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
* Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
Perbedaan
 antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang 
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum 
berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. 
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang 
dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi 
rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh 
perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi 
penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan 
menggunakan IFRS.
Ref :
http://eriahandaresta.blogspot.com/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html
Choi, Frederick, dkk. 1997.  
Akuntansi Internasioanal.  Salemba empat : Jakarta