Kamis, 09 Mei 2013

JURNAL TRANSAKSI MATA UANG ASING




TRANSAKSI MATA UANG ASING


1. Pembelian dalam mata uang asing
-Pembelian / Penjualan dalam mata uang asing harus dinyatakan dalam kurs yang berlaku.
-Selisih kurs antara tgl pembelian dan tgl neraca dicatat sebagai Keuntungan/ kerugian selisih kurs.

Contoh:
               Pada 10 Desember 2006, PT P membeli 200 unit barang dagangan  @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006……….Jurnal PT.P  pada saat pembelian (transaksi)
               Persediaan……………Rp 200.000.000
                        Hutang………………….Rp 200.000.000
               (200 x $ 100 x Rp 10.000)

31-12-2006……….Jurnal penyesuaian PT.P  utk mengakui kerugian selisih kurs:
               Rugi Selisih kurs……….Rp 20.000.000
                        Hutang…………………….Rp 20.000.000
               (200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2007………….Jurnal pembayaran PT.P  :
               Rugi selisih kurrs………..Rp 20.000.000
               Hutang…………………..Rp 220.000.000
                        Kas………………………….Rp 240.000.000
              
               (200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
               (200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)


1. Penjualan dalam mata uang asing

Contoh:
               Pada 10 Desember 2006, PT P menjual 200 unit barang dagangan  @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006……….Jurnal PT.P  pada saat pepejualan (transaksi)
               Piutang……………Rp 200.000.000
                        Penjualan………………….Rp 200.000.000
               (200 x $ 100 x Rp 10.000)

31-12-2006……….Jurnal penyesuaian PT.P  utk mengakui keuntungan selisih kurs:
               Piutang………………………..….Rp 20.000.000
                        Keuntungan selisih kurs…………………….Rp 20.000.000
               (200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)


20-01-2007………….Jurnal pembayaran PT.P  :
              
               Kas…………………..Rp 240.000.000
                        Rugi selisih kurrs……………….Rp 20.000.000
                        Piutang………………………….Rp 220.000.000
              
               (200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
               (200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)




KONTRAK FORWARD

Pembelian.
               Adalh kurs jual/beli dimasa yang akan datang yang disepakati sekarang.
               Misal pada 1 Nov 2006 PT.P sepakat mengikat kontrak 90 hari membeli $1.000 dengan kurs Rp 10.000 per $1 dimana  pembelian akan dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2007 (eksekusi).
              
               Kurs Forward 30 hari tgl 31 Desember adalah Rp 11.000 per $1
              
               Kurs spot (yaitu kurs berlaku pada saat itu atau pada saat kontrak terjadi) adalah Rp 9.000 per $1. pada 31 des 2006 Kurs yang berlaku adalah Rp 9.500 per $1 sedangkan kurs pada saat pelunasan Rp 12.000 per $1. atas transaksi ini maka jurnal yang dilakukan adalah:


-Jurnal PT.P  Pada saat kontrak 10 Nov 2006
                        Piutang Kontrak…………..Rp 10.000.000
                                    Hutang Kontrak Forward…………..Rp 10.000.000
                        ($1.000 x Rp 10.000)

-Jurnal PT.P  pada saat 31 des 2006:
                        Piutang Kontrak…………….Rp 1.000.000
                                    Keuntungan Selisih kurs……..Rp 1.000.000
                        ($1.000 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

                       
-Jurnal Pada saat eksekusi 1 Februari 2007
                        Kas…………………………..Rp 12.000.000
                                    Keuntungan selisih kurs………….Rp 1.000.000
                                    Piutang Kontrak…………………..Rp 11.000.000

                        ($1.000 x Rp 12.000=Rp 12.000.000)
                        ($1.000 x 12.000 – Rp 11.000=Rp 1.000.000)
              
-Jurnal Pembayaran hutang kontrak 1 februari 2007:
                        Hutang Kontrak………….Rp 10.000.000
                                    Kas……………………………..Rp 10.000.000 

BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


Analisis laporan keungan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam ramka mnegevaluasi posisi keungan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menetukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mngenai kondisi dan kenerja suatu perusahaan.

Kerangka Dasar Analisis Usaha
            Pelapu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu:
1)      Analisis Strategi Usaha
2)      Analisis Akuntansi
3)      Analisis Keuangan
4)      Analisis Prospektif

Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.
            Analisis Rasio
I.                   Likuiditas
1.      Rasio lancar
2.      Rasio cepat atau acid test
3.      Rasio utang kas kini
II.                Efisiensi
1.      Perputaran Piutang
2.      Perputaran Persediaan
3.      Perputaran aktiva
III.             Profitabilitas
1.      Margin laba atas penjualan
2.      Tingkat imbalan atas aktiva
3.      Tingkat imbalan atas ekuitaas saham biasa
4.      Laba per saham
5.      Rasio pembayaran
IV.             Coverage
1.      Rasio utang terhadap total aktiva
2.      Times interest earned
3.      Cash debt coverage ratio
4.      Nilai buku per saham

Kesulitan dan kelemahan dalam analisi laporan keungan Internasional
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology.
d. Masalah mata uang asing.
e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.

 Pengaruh Analisis Akuntansi Terhadap Antar Negara

a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.

Ref :  
-      Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek, Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005
-      Google.com

BAB 6 PELAPORAN DAN PERUBAHAN HARGA


Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
·         Inflasi : Kenaikan harga secara umum.
·         Deflasi : Penurunan harga secara umum.
INFLASI
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Penyebab inflasi :
1)         Kebijakan moneter
2)         Kebijakan fiskal
3)         Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
4)         Penyebaran inflasi international
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1.     Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2.     Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3.     Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4.     Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM
·         Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
·             INDEKS HARGA
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).
Rumus yang digunakan adalah:

GPL/ GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC
dimana,
GPL     = indeks harga umum
c           = tahun berjalan
td         = tanggal transaksi
PPE      = setara daya beli umum
PENYESUAIAN BIAYA-KINI
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional, yaitu:
1)        Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2)        Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode  (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.
BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM
Kebijakan akuntansi:
1)         Dasar Penyajian
2)         Komparabilitas
3)         Persediaan
4)         Aset Tetap
5)         Penyusutan
6)         Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7)         Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8)         Laba atau rugi dari posisi moneter
PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1)        AMERIKA SERIKAT
Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
·         Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
·         Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
·         Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
·         Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
·         Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
·         Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini
·         Pendapatan per saham
·         Dividen per saham dari saham biasa
·         Harga pasar per saham dari saham biasa
·         Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
·         Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan.
2)        INGGRIS
Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam pelaporan:
·         Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
·         Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
·         Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.
3)        BRASIL
Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai:
·         Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan
·         Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil
 REF : - WIKIPEDIA.COM
-  Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat
-


BAB 7 HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. 
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.      Standar audit

Keuntungan Harmonisasi Internasional :
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

## Pada tahun 1971, prof thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukankan 3 pendekatan berbeda :
1.     Sistem Universal
2.    Pendekatan deskriptif dan informative yang mencangkup semua negara, dan
3.    Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.

  
·         Organisasi  Internasional Utama Yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
1.      Badan Standar Akuntansi Internasional ( IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan ( IFAC)
5.      Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan , bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.


Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.

PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI
Harmonisasi
Ø  Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
Ø  Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
Ø  Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
Ø  Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
Standarisasi
Ø  Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
Ø  Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
Ø  Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
Ø  Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional

Ref :
-      - Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek, Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005
-   -    http://lhiyagemini.blogspot.com